Blog

“Bunda, Perhatikan Asupan Gizi Buah Hati Saat Berpuasa”

Ahlan wasahlan ya Ramdhan, Bunda bulan Ramadhan telah tiba. Nah, melatih anak untuk berpuasa sangat penting sejak dini,  sebagai pembelajaran beragama sejak dini. Namun sebagian orang tua khawatir akan kah anaknya kuat dalam menjalani Ibadah puasa. Jangan bingung dan bersedih Bunda, berikut ada tips – tips agar puasa anak berjalan lancar dan asupan gizi buah hati seimbang. Yuk, Disimak : 

ASUPAN SAAT BERBUKA 

Idealnya anak makan dengan pola makan tiga kali maknan besar + makanan kecil/selingan.  Susu sebagai sumber protein diberikan sebanyak dua hingga tiga kali atau disesuaikan dengan usia atau asupan makanan lain sumber protein.Pada prinsipnya pedoman menu untuk anak saat berpuasa sama dengan hari-hari biasa, yaitu berpedoman dengan pola makan dengan menu seimbang. Pola menu seimbang, yaitu menu yang memperhatikan kebutuhan gizi, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Kalori sebagai sumber energi untuk aktivitas, dan metabolisme basal. Protein untuk pertumbuhan, vitamin serta mineral sebagai pembangun dan pemelihara kesehatan.

Berbukalah dengan yang manis, dan bersabarlah untuk mengonsumsi makanan berat karena pencernaan seperti lambung dalam kondisi kosong. Jangan memberikan makanan berbuka yang terlalu asam atau berbumbu pedas karena dapat menggangu pencernaan anak, seperti sakit perut atau diare. Awali berbuka dengan kudapan manis yang bergizi. Seperti kolak pisang, jus buah, buah kurma, puding buah atau susu yang mengandung gula. Makanan manis yang mengandung gula akan cepat mengembalikan energi anak sehingga anak tidak lagi merasa lapar dan lemas.

Setelah menunaikan sholat Magrib, anak dianjurkan makan dengan menu lengkap yang mengandung sumber karbohidrat, protein nabati, protein hewani, lemak, vitamin, dan mineral. Nutrisi ini bisa diperoleh dari menu seimbang. Contoh menunya adalah nasi putih, rollade daging, perkedel tempe, tumis sayuran, dan buah segar sebagai makanan penutup. Sajikan masakan dengan penataan, hiasan, dan wadah yang menarik agar anak lebih lahap menyantap hidangan.

SAAT SAHUR 

Pergantian pola makan, terutama saat makan saur menjadi saat yang sulit bagi anak. Dibangunkan dini hari saat anak sedang terlelap tidur tentu bukan hal yang mudah. Bangunkan anak dengan perlahan agar anak tidak kaget saat terjaga. Katakan pada anak, bahwa saat sahur telah tiba, karena besok harus berpuasa. Setelah anak membersihkan diri, ajak anak makan dengan suasana yang menyenangkan. Berikan makanan kesukaan anak, caranya dengan mengajak anak memilih menu sahur dan berbuka dengan makanan kesukaan. Dengan cara ini anak akan merasa lebih bersemangat dan bertanggung jawab dengan makanan pilihannya. Jangan lupa variasikan menu dengan makanan yang beragam dan mengandung unsur gizi lengkap sesuai kebutuhan gizi anak.

Pastian anak cukup akan asupan air. Apalagi jika siangnya anak harus melakukan aktifitas seperti sekolah dan bermain. Dengan cukup asupan air saat sahur dan berbuka, maka anak akan terhindar dari dehidrasi. Selain air putih, asupan cairan juga bisa diberikan dalam bentuk jus buah. Jus buah sangat baik menjaga kesehatan anak, karena selain cairan, di dalam jus buah juga terkandung vitamin dan mineral yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Serat di dalam buah juga bersifat mengenyangkan sehingga dapat menahan rasa lapar di saat berpuasa. Jangan lupa berikan juga cairan dalam bentuk susu. Susu sangat penting dikonsumsi saat berpuasa. Selain memberikan cairan tubuh, di dalam susu juga mengandung nutrisi yang lengkap, seperti protein, kalori, lemak, vitamin, dan mineral esensial yang diperlukan anak di masa pertumbuhan. Dengan minum susu, asupan nutrisi anak menjadi semakin lengkap dan menutupi kemungkinan kekurangan asupan gizi dari berkurangnya jumlah waktu makan.

SETELAH SHOLAT TARAWEH DAN SUBUH 

Setelah menjalankan sholat Isya, anak diperbolehkan memakan camilan sehat seperti buah pisang, cookies buah, yogurt, puding atau minum susu. Mengonsumsi pisang dan susu akan merangsang rasa kantuk anak sehingga anak dapat tidur lebih cepat dan cukup istirahat karena harus bangun saat sahur. Setelah sholat Subuh, anak boleh melanjutkan tidur secukupnya dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, seperti sekolah, belajar, dan bermain. Usahakan anak tidak melakukan aktivitas diluar ruangan terlalu berat karena anak mengeluarkan banyak cairan dan anak bisa mengalami dehidrasi.

Bagaimana Bunda. Mudah bukan mengontrol gizi seimbang Si Buah Hati, Jangan lupa untuk menerapkan hidup sehat dan gizi seimbang juga untuk Bunda ya 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *