Blog

Festival Kesehatan Jiwa Sedunia Bersama Sahitya “Dari Kita Untuk Kita”

PRESS RELEASE :

FESTIVAL HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA

Bersama Sahitya dan RSUD Pasar Minggu

Jakarta,12 Oktober Bulan Oktober adalah Bulan Kesehatan Jiwa, sebagaimana World Health Organization (WHO) telah menentukan tanggal 10 Oktober adalah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. WHO menyatakan bahwa tanggal 10 Oktober adalah hari untuk masyarakat di seluruh dunia bersatu-padu dalam usaha meningkatkan kesehatan jiwa.  Pada tahun ini tema yang diusung oleh WHO pada tahun ini adalah “Bekerjasama dalam Pencegahan Bunuh Diri”

 

Menanggapi hal di atas, Komunitas Sahitya sebagai komunitas jiwa binaan RSUD Pasar Minggu turut berpartisipasi memperingati Bulan Kesehatan Jiwa seperti yang telah diimbau oleh WHO. Pada kesempatan ini, Sahitya  ingin berbagi    pengetahuan  terkai kesehatan jiwa dengan masyarakat di lingkungan RSUD Pasar Minggu dan juga sahabat-sahabat caregiver Sahitya . Dengan dangan adanya kegiatan ini masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya untuk menjaga kesehatan jiwa sebagaimana merawat kesehatan fisik, juga dapat mempersepsi orang dengan gangguan jiwa sebagai dengan lebih positif. Sahitya ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa dukungan orang terdekat dan masyarakat sangat berguna bagi tidak hanya bagi pasien namun juga siapapun yang membutuhkan dukungan dalam proses pemulihan jiwa. Disamping itu support group sangat diperlukan dalam proses pemulihan, dengan adanya perasaan yang sama.

 

Dalam “Festival Hari Kesehatan Jiwa Sedunia” sahitya memiliki beberapa kegiatan diantaranya Pre-event dan Main Event dengan tema “Dari Kita Untuk Kita” yang dipersembahkan kepada masyarakat sekitar RSUD Pasar Minggu dan pasien RSUD pasar Minggu. Adapun kegiatan Sahitya terdiri dari ;

Kegiatan Pre-event terdiri dari :

  • Berbagi Kasih Komunitas Sahitya Pembagian hasil karya Komunitas Sahitya (bunga kertas & bros flanel) sebagai simbol kepedulian terhadap sesama, juga sebagai upaya untuk menghapus stigma  negatif  terkait pasien psikiatri di mata masyarakat, yang dilakukan di lobby RSUD Pasar Minggu.
  • Penyuluhan di depan Poliklinik RSUD Pasar Minggu bersama pasien dan pengunjung RSUD Pasar Minggu dengan tema “Cara Penanganan Stress” yang diikuti oleh kegiatan tanya jawab pasien dan keluarga oleh dr. Poppy Sitepu, Sp. KJ

Kegiatan Main event :

Kegiatan ini diisi dengan adanya pameran hasil karya dari Survivor Sahitya dan Art giving. Dan pemberian materi dan pemutaran film yang diperuntukan kepada caregiver dan survivor.  Yang terbagi menjadi dua sesi yaitu :

Sesi pertama :

  • Menghapus Stigma, Meningkatkan  Dukungan  Bagi  Orang Terkasih dengan Gangguan Jiwa. Pemberian materi dari tokoh ahli tentang kesehatan jiwa , mengenali gangguan jiwa, serta bagaimana merespon dan mendampingi kerabat dengan  gangguan jiwa yang diisi oleh dr. Yaniar Mulyantini, Sp. KJ
  • Sesi berbagi cerita dari caregiver yang telah berpengalaman mendampingi kerabat dengan gangguan jiwa (keluh-kesah dan berbagi solusi) oleh Fifi Sumarno yang berasal dari komunitas ArtgIving yang merupakan salah satu caregiver dari penderita Scrizofenia dari komunitas Artgiving. Cargiver dapat diartikan dengan sangat luas, tidak hanya keluarga, sahabat namun juga dapat kepada siapapun termasuk profesi, caregiver adalah orang yang berempati dengan orang lain dan membantu dan sebagai support system dan mendukung orang orang yang membutuhkan bantuan.
  • Dan pemutaran film pendek Film maker Yatna Pelangi dengan produser Nia Dinata. Film sebagai media penyaluran perasaan, keresahan dalam diri dan membantu dalam menerima serta memahami kondisi diri

Sesi kedua yaitu :

  • Workshop: Say No to Drop! Saya Mampu Mengatasi Kekambuhan (DR. Rilla Soviatrina, M.si, Psi) Diisi dengan kegiatan Pelatihan Psychological First Aid  yaitu pertolongan pertama yang dapat digunakan saat caregiver orang awam) dalam menghadapi survivor yang sedang krisis dalam gangguan jiwa/mental. Salah satu cara yang digunakan adalah bangun hubungan yang tidak membosankan dan penuh kasih sayang, tingkatkan kemanan yang berkelanjutan tenang dan sabar, bantu mereka mengungkapkan apa yang mereka butuhkan, tawarkan bantuan dan informasi, hubungkan mereka dengan kelompok dukungan sosial dan keluarga, tenangkan dan kurangi stress yang mereka rasakan.

Kegiatan ditutup dengan foto bersama para narasumber, caregiver dan survivor juga pembagian doorprize.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *