Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi
PENYAKIT GIGI
Penyakit gigi dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Sakit gigi seringkali disebabkan oleh menumpuknya karang gigi, atau gigi berlubang.
Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa yang mengganggu, mulai dari terselip makanan, bau mulut tak sedap, rasa ngilu pada gigi, rasa sakit berdenyut, hingga bengkak pada gusi atau pipi. Sedangkan karang gigi yang menumpuk, dapat menyebabkan gigi terlihat kotor dan kuning, bau mulut tak sedap, gigi sensitif / ngilu), hingga gigi goyang dan lepas dengan sendirinya.
Penyakit gigi dapat mengurangi kualitas hidup seseorang. Misalnya pada orang yang mengalami sakit gigi, maka akan mengalami nyeri yang hebat sehingga tidak dapat istirahat dengan tenang, atau dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kerusakan gigi yang parah dapat berakibat pada hilangnya gigi (ompong), karena gigi lepas dengan sendirinya, atau karena gigi rusak parah sehingga tidak dapat dipertahankan lagi. Dengan hilangnya gigi, maka akan sulit menyunyah makanan dengan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan halus, akan membuat kerja lambung menjadi lebih berat, sehingga dapat mengganggu fungsi lambung dan berakibat pada sakit maag (gastritis).
Kehilangan banyak gigi selain dapat mengganggu pengunyahan, juga mengganggu fungsi bicara. Tahukah anda bahwa saat berbicara, banyak huruf-huruf yang bercipta dari pertemuan antara gigi dengan organ-organ lain seperti lidah dan bibir. Misalnya pada pengucapan huruf B, F, L, M, P, S, T, V, dll; memerlukan gigi depan yang lengkap, jika tidak maka pengucapan huruf-huruf tersebut tidak akan sempurna.
Di sisi lain, kerusakan atau kehilangan gigi depan juga dapat mengganggu estetik dan mengurangi kepercayaan diri. Begitupun dengan bau mulut tak sedap, dapat mengganggu lawan bicara, serta mengurangi rasa percaya diri seseorang.
Sekilas bahasan mengenai penyakit gigi di atas, dapat memberikan gambaran betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berikutnya mari kita mengenal gigi secara lebih mendalam.
GIGI SUSU VS GIGI PERMANEN
Selama masa hidupnya, manusia mengalami periode gigi susu dan periode gigi permanen. Pada usia anak-anak, ada periode gigi campuran (ketika gigi susu mulai lepas dan digantikan dengan gigi permanen). Perioe gigi susu dimulai dengan gigi susu pertama tumbuh, yaitu pada usia kurang lebih 6 bulan (dapat berbeda pada setiap anak), dan gigi susu tumbuh lengkap sejumlah 20 gigi pada usia sekitar 3 tahun. Ketika seseorang memasuki usia 6 tahun, maka gigi susu akan mulai tanggal / lepas (dapat bervariasi pada setiap anak), gigi susu akan lepas satu persatu dan digantikan oleh gigi permanen. Semua gigi susu biasanya sudah habis pada usia 12 tahun. Dengan demikian, seseorang akan mengalami periode gigi campuran pada usia 6-12 tahun.
Sumber: https://www.kidsdentalonline.com/dental-topics/oral-hygiene/permanent-tooth-eruption-children/ (dengan modifikasi dari penulis)
Contoh Periode Gigi Campuran Pada Anak Usia 8 Tahun
Sumber: https://www.oralanswers.com/how-a-space-maintainer-will-look-in-your-childs-mouth/
ANATOMI GIGI MANUSIA
Gigi manusia tertanam dengan kuat di rahang atas dan rahang bawah, dan dilapisi oleh gusi yang sehat. Bagian gigi yang dapat dilihat di dalam rongga mulut dikenal sebagai mahkota gigi, sedangkan bagian gigi yang tertanam dan tersembunyi di dalam gusi dan tulang rahang dikenal sebagai akar gigi.
Sebagai satu kesatuan, gigi terdiri dari 3 lapisan: lapisan terluar adalah email gigi, lapisan tengah adalah dentin, sedangkan bagian tengah gigi disebut pulpa (yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf gigi).
Anatomi Gigi Secara Sederhana
Sumber: https://biologipedia.blogspot.co.id/2011/01/struktur-gigi.html (dengan modifikasi dari penulis)
Gejala gigi berlubang yang dialami setiap orang dapat berbeda-beda. Beberapa orang, bisa jadi tidak merasakan sakit sama sekali dari lubang yang kecil hingga gigi keropos dan habis hingga sisa akar. Beberapa orang dapat merasakan nyeri yang mengganggu, mulai dari ngilu saat minum dingin, makan manis, sakit gigi saat kemasukan makanan, sakit hebat saat mengunyah dan gigi atas beradu dengan gigi bawah, hingga sakit berdenyut tak henti-henti sepanjang hari sehingga tidak bisa istirahat dengan baik dan aktivitas terganggu. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Manusia memiliki ambang nyeri yang berbeda-beda, pada orang-orang yang sensitif dan memiliki ambang nyeri yang rendah, atau memiliki kecemasan tinggi, biasanya rasa sakit yang dirasakan bisa lebih hebat daripada orang yang ambang nyerinya rendah.
Selain itu kedalaman lubang gigi juga menimbulkan gejala yang berbeda. Lubang dangkal pada lapisan email biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi dapat mengganggu karena makanan sering terselip pada lubang yang masih kecil dan dangkal tersebut.
Lubang yang mencapai lapisan dentin dapat membuat gigi terasa ngilu. Rasa ngilu biasanya timbul ketika gigi terkena air (dingin/ air biasa), dan ketika gigi terkena makanan / minuman yang manis atau asam.
Lubang gigi yang mencapai pulpa dapat menimbulkan nyeri yang hebat, nyeri biasanya terasa berdenyut-denyut, rasa sakit berlangsung lama dan tak tertahankan, dapat terjadi kapan saja (pagi, siang atau malam). Pada kasus infeksi lanjutan, dapat timbul bengkak baik pada gusi, maupun pada pipi. Bengkak yang tibul biasanya merupakan kumpulan pus/ nanah, yang jika dibiarkan dapat menjalar ke bagian tubuh yang vital seperti leher dan dada, sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa.
BAGAIMANA MENCEGAH PENYAKIT GIGI?
Penyakit gigi yang disebabkan oleh karang gigi dan gigi berlubang dapat dihindari dengan mudah. Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta pola hidup yang sehat. Mencegah penyakit gigi dapat membuat kualitas hidup lebih sempurna, mencegah kita dari mengalami derita sakit gigi, sehingga kita tidak kehilangan banyak waktu, uang dan tenaga untuk berobat. Ingat! MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI.
Tips untuk kesehatan gigi anda:
- Bersihkan gigi dengan baik dan benar
- Jaga pola diet (makanan dan minuman)
- Perbanyak minum air putih
- Hindari makanan/ minuman asam
- Hindari makanan/ minuman yang manis dan lengket
- Tidak merokok
- Hindari kopi atau teh berlebihan
- Kontrol rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan atau satu tahun sekali
Sikat gigi minimal dua kali sehari (pagi hari sesudah sarapan dan malam sebelum tidur). Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, karena fluoride dapat memperkuat struktur gigi. Gunakan sikat gigi yang lembut dan halus dengan tenaga yang tidak berlebihan. Menyikat gigi dengan sikat yang keras dan tenaga yang terlalu kuat, justru akan mengikis lapisan email gigi, atau membuat gusi rusak, dan menimbulkan keluhan gigi sensitif.
Jika ada makanan tersangkut, bersihkan dengan benang gigi/ dental floss (silahkan konsultasi pada dokter gigi anda mengenai cara membersihkan gigi yang baik dan benar, serta cara menggunakan benang gigi dengan benar).
Makanan atau minuman asam dapat melemahkan struktur gigi, sehingga gigi menjadi lebih rapuh dan mudah berlubang. Hindari makanan dan cairan asam dari minuman seperti minuman bersoda, atau softdrink. Jus buah juga dapat menempel lekat pada gigi dan pada akhirnya akan menjadi asam yang dapat melemahkan gigi.
Makanan manis melekat kuat pada permukaan gigi dan sulit terbilas secara alami oleh air liur. Makanan manis yang melekat ini dapat menjadi plak dan karang gigi, atau bisa menjadi asupan nutrisi bagi bakteri-bakteri jahat di gigi anda, sehingga timbul karang gigi dan gigi berlubang.
Minuman diuretik seperti kopi dan teh dapat menurunkan produksi air liur. Tahukah anda bahwa air liur memiliki peranan penting dalam pembersihan gigi secara alami? Merokok juga dapat menurunkan produksi air liur karena merusak kelenjar air liur secara langsung di dalam rongga mulut. Air liur yang kental atau berbusa merupakan indikasi kualitas liur yang tidak bagus.
Tidak merokok, tidak terlalu sering minum kopi dan teh, perbanyak minum air putih dan perbanyak mengunyah makanan berserat adalah cara-cara untuk meningkatkan produksi dan kualitas air liur anda.
Kontrol rutin ke dokter gigi bukanlah hal yang sulit dilakukan. Tidak memakan banyak waktu, tidak sakit, dan lebih murah daripada mengobati penyakit gigi.
PADA USIA BERAPAKAH KITA MULAI BERKUNJUNG KE DOKTER GIGI?
Sejak gigi pertama tumbuh, yaitu pada usia 6 bulan, ibu dapat membawa bayinya untuk memeriksakan gigi dan berkonsultasi mengenai tata cara pembersihan gigi pada bayi dan balita. Pengetahuan kesehatan gigi sejak dini pada keluarga, dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi sejak dini. Apabila anda belum pernah ke dokter gigi, jangan takut atau malu untuk memeriksakan gigi anda. Karena fasilitas kesehatan tersedia begitu banyaknya di seluruh penjuru Indonesia. Baik fasilitas yang dikelola oleh pemerintah ataupun oleh swasta.
Segera periksakan gigi anda, dan ikuti perkembangan pengetahuan kesehatan gigi di layanan-layanan kesehatan gigi terdekat di kota anda. Dengan gigi yang sehat, maka akan tercipta Indonesia sehat.
Gambaran Anak Yang Memiliki Pengalaman Menyenangkan Ke Dokter Gigi Karena Gigi Yang Sehat Dan Terpelihara Dengan Baik
Sumber: https://www.drpetermitchell.com/happy-dental-visits-kids/
oleh : drg. Nurmeisari, Sp.KG